Tafsir Qurโan Surat Ali Imran Ayat Yang Ke 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, Dan juga tafsir ayat ke 92-102 Ayat 102-109 Perintah bertakwa, beramr maโruf dan nahi munkar, berpegang dengan agama Allah serta tidak berpecah belah ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ูููุง ุชูู ููุชูููู ุฅููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ูููู ูกู ูข ููุงุนูุชูุตูู ููุง ุจูุญูุจููู ุงูููููู ุฌูู ููุนูุง ูููุง ุชูููุฑูููููุง ููุงุฐูููุฑููุง ููุนูู ูุฉู ุงูููููู ุนูููููููู ู ุฅูุฐู ููููุชูู ู ุฃูุนูุฏูุงุกู ููุฃูููููู ุจููููู ูููููุจูููู ู ููุฃูุตูุจูุญูุชูู ู ุจูููุนูู ูุชููู ุฅูุฎูููุงููุง ููููููุชูู ู ุนูููู ุดูููุง ุญูููุฑูุฉู ู ููู ุงููููุงุฑู ููุฃูููููุฐูููู ู ู ูููููุง ููุฐููููู ููุจูููููู ุงูููููู ููููู ู ุขููุงุชููู ููุนููููููู ู ุชูููุชูุฏูููู ูกู ูฃ ููููุชููููู ู ูููููู ู ุฃูู ููุฉู ููุฏูุนูููู ุฅูููู ุงููุฎูููุฑู ููููุฃูู ูุฑูููู ุจูุงููู ูุนูุฑูููู ูููููููููููู ุนููู ุงููู ูููููุฑู ููุฃููููุฆููู ููู ู ุงููู ูููููุญูููู ูกู ูค ูููุง ุชูููููููุง ููุงูููุฐูููู ุชูููุฑูููููุง ููุงุฎูุชููููููุง ู ููู ุจูุนูุฏู ู ูุง ุฌูุงุกูููู ู ุงููุจููููููุงุชู ููุฃููููุฆููู ููููู ู ุนูุฐูุงุจู ุนูุธููู ู ูกู ูฅ ููููู ู ุชูุจูููุถูู ููุฌูููู ููุชูุณูููุฏูู ููุฌูููู ููุฃูู ููุง ุงูููุฐูููู ุงุณูููุฏููุชู ููุฌููููููู ู ุฃูููููุฑูุชูู ู ุจูุนูุฏู ุฅููู ูุงููููู ู ููุฐูููููุง ุงููุนูุฐูุงุจู ุจูู ูุง ููููุชูู ู ุชูููููุฑูููู ูกู ูฆ ููุฃูู ููุง ุงูููุฐูููู ุงุจูููุถููุชู ููุฌููููููู ู ููููู ุฑูุญูู ูุฉู ุงูููููู ููู ู ูููููุง ุฎูุงููุฏูููู ูกู ูง ุชููููู ุขููุงุชู ุงูููููู ููุชููููููุง ุนููููููู ุจูุงููุญูููู ููู ูุง ุงูููููู ููุฑููุฏู ุธูููู ูุง ููููุนูุงููู ูููู ูกู ูจ ููููููููู ู ูุง ููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููู ูุง ููู ุงูุฃุฑูุถู ููุฅูููู ุงูููููู ุชูุฑูุฌูุนู ุงูุฃู ููุฑู ูกู ูฉ Terjemah Surat Ali Imran Ayat 102-109 102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya[1]; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam. 103. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai[2]. Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka[3], lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana[4]. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk[5]. 104. Dan hendaklah di antara kamu ada[6] segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan[7], menyuruh berbuat yang maโruf dan mencegah dari yang munkar[8]. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.[9] 105. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas[10]. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, 106.[11] Pada hari itu[12] ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram[13] kepada mereka dikatakan[14], โMengapa kamu kafir setelah beriman?[15] Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.โ 107. Adapun orang-orang yang berwajah putih berseri[16], mereka berada dalam rahmat Allah surga; mereka kekal di dalamnya. 108. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepada kamu dengan benar, dan Allah Tidaklah berkehendak menzalimi siapa pun di seluruh alam[17]. 109. Milik Allah-lah[18] segala yang ada di langit dan di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. [1] Dalam tafsir Al Jalaalain disebutkan, bahwa ketika turun ayat ini, ada yang merasa keberatan, maka dimansukhlah dengan ayat โfattaqullah mas tathaโtumโ Maka bertakwalah kepada Allah semampu kamu surat At Taghabun 16, wallahu aโlam. Di dalam hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ู ูุง ููููููุชูููู ู ุนููููู ููุงุฌูุชูููุจูููููุ ููู ูุง ุฃูู ูุฑูุชูููู ู ุจููู ููุฃูุชููุง ู ููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ูุ ููุฅููููู ูุง ุฃููููููู ุงูููุฐููููู ู ููู ููุจูููููู ู ููุซูุฑูุฉู ู ูุณูุงุฆูููููู ู ููุงุฎูุชููุงูููููู ู ุนูููู ุฃูููุจูููุงุฆูููู ู โApa yang aku larang, hendaklah kalian menjauhinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian melaksanakannya semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka.โ HR. Bukhari dan Muslim Syaikh As Saโdiy berkata tentang tafsir ayat ini, โIni merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin agar mereka bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya, tetap berada di atasnya dan istiqamah hingga akhir hayat. Hal itu, karena orang yang terbiasa hidup di atas sesuatu, niscaya ia akan meninggal di atasnya. Barang siapa di saat sehat, semangat dan berkemampuan tetap menjaga ketakwaan kepada Tuhannya dan mentaati-Nya serta senantiasa kembali kepada-Nya, maka Allah akan meneguhkannya ketika wafat serta mengaruniakan husnul khatimah. Bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa sebagaimana dikatakan Ibnu Masโud adalah, โDengan ditaati tidak dimaksiati, disyukuri tidak dikufuri dan diingat tidak dilupakan.โ Ayat ini merupakan penjelasan terhadap hak Allah Taโala dalam takwa, adapun yang diwajibkan bagi hamba dari ketakwaan itu adalah sebagaimana yang difirmankan Allah Taโala, โfattaqullah mas tathaโtumโ Maka bertakwalah kepada Allah semampu kamu. Rincian ketakwaan yang terkait dengan hati dan anggota badan sangat banyak sekali, namun terhimpun dalam โmengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua yang dilarang-Nyaโ. Kemudian Allah Taโala memerintahkan mereka melakukan hal yang membantu ketakwaan, yaitu bersatu dan berpegang teguh dengan agama Allah, di samping itu perkataan kaum mukmin adalah sama sambil bersatu tidak berpecah belah. Bersatunya kaum muslimin di atas agama mereka serta bersamanya hati dapat memperbaiki agama dan dunia mereka. Dengan bersatu, mereka bisa melakukan perkara apa pun, demikian juga mereka akan memperoleh maslahat yang banyak yang hanya bisa dilakukan secara bersama, seperti tolong-menolong di atas kebaikan dan takwa, sebagaimana dalam berpecah dan bermusuhan menjadikan kesatuannya retak, ikatannya terputus, dan masing-masing hanya bekerja dan berusaha untuk kepentingan pribadinya meskipun mengakibatkan bahaya yang merata.โ [2] Setelah menjadi muslim. [3] Di mana ketika itu tidak ada penghalang antara kalian dengan neraka selain kematian. [4] Dengan beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. [5] Yakni dapat mengetahui yang hak serta dapat mengamalkannya. Ayat ini menunjukkan, bahwa Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang mengingat nikmat-Nya baik dengan hati maupun lisan agar bertambah syukur dan cinta mereka kepada-Nya dan agar Dia mengaruniakan kepada mereka karunia dan ihsan-Nya. Demikian juga menunjukkan bahwa nikmat besar yang layak sekali diingat adalah nikmat beragama Islam, mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam serta bersatunya kaum muslimin dan tidak berpecah belah. [6] Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ููุงูููุฐููู ููููุณูู ุจูููุฏูููุ ููุชูุฃูู ูุฑูููู ุจูุงููู ูุนูุฑูููููุ ููููุชูููููููููู ุนููู ุงููู ูููููุฑูุ ุฃููู ููููููุดูููููู ุงูููู ููุจูุนูุซู ุนูููููููู ู ุนูููุงุจูุง ู ูููููุ ุซูู ูู ุชูุฏูุนููููููู ูููุงู ููุณูุชูุฌูููุจู ููููู ู โDemi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya. Kamu harus melakukan amar maโruf dan nahi munkar, atau jika tidak, Allah bisa segera menimpakan azab dari sisi-Nya dan ketika kamu berdoโa tidak dikabulkan-Nya.โ HR. Ahmad dan Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahihul Jamiโ no. 7070 [7] Kebajikan al khair adalah segala sesuatu yang mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kemurkaan-Nya. [8] Maโruf segala perintah Allah atau yang dianggap baik oleh syaraโ dan akal, sedangkan munkar adalah segala yang dilarang Allah atau yang dianggap buruk oleh syaraโ dan akal. [9] Ayat ini merupakan petunjuk dari Allah kepada kaum mukmin, yakni hendaknya di antara mereka ada segolongan orang yang mau berdakwah dan mengajak manusia ke dalam agama-Nya. Termasuk ke dalamnya adalah para ulama yang mengajarkan agama, para penasehat yang mengajak orang-orang non muslim ke dalam Islam, orang yang mengajak orang-orang yang menyimpang agar dapat beristiqamah, orang-orang yang berjihad fi sabilillah, dewan hisbah lembaga amr maโruf dan nahi munkar yang ditunjuk pemerintah untuk memperhatikan keadaan manusia dan mengajak manusia mengikuti syaraโ seperti mengajak mereka mendirikan shalat lima waktu, berzakat, berpuasa, berhaji bagi yang mampu dan mengajak kepada syariโat Islam lainnya, demikian juga memperhatikan pasar, bagaimana timbangan dan takaran yang mereka gunakan apakah terjadi pengurangan atau tidak, serta melarang mereka melakukan kecurangan dalam bermuโamalah. Semua ini hukumnya fardhu kifayah. Bahkan tidak hanya itu, segala sarana yang menjadikan sempurna amr maโruf dan nahi munkar, sama diperintahkan, misalnya menyediakan perlengkapan jihad untuk dapat mengalahkan musuh, mempelajari ilmu agar dapat mengajak manusia kepada kebajikan, menuliskan buku-buku yang berisikan ajaran Islam, membangun madrasah untuk mengajarkan agama, membantu pihak berwenang dewan hisbah mewujudkan syariโat, dsb. Mereka inilah orang-orang yang beruntung, yakni memperoleh apa yang mereka inginkan dan selamat dari hal yang mereka khawatirkan. Pada ayat selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Taโaala melarang mereka bertasyabbuh menyerupai Ahli Kitab yang berpecah belah dalam beragama, terlebih perpecahan mereka terjadi setelah datang keterangan yang jelas. [10] Yakni seterah mengetahui bahwa sikap mereka menyelisihi perintah Allah. [11] Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Taโaala memberitakan tentang keadaan pada hari kiamat dan atsar pengaruh dari balasan yang adil atau lebih baik, di mana di dalamnya terdapat targhib dorongan dan tarhib ancaman agar seseorang memiliki rasa takut dan harap. [12] Yakni hari kiamat. [13] Mereka adalah orang-orang kafir. [14] Ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka. [15] Maksudnya โBagaimana kamu lebih mengutamakan kekafiran dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk?โ [16] Mereka adalah orang-orang mukmin. [17] Misalnya menyiksa mereka tanpa ada kesalahan atau dosa dan mengurangi kebaikan yang mereka lakukan. [18] Yakni milik-Nya, ciptaan-Nya dan hamba-Nya. Allah-lah yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi, Dia-lah yang menciptakan mereka, memberi rezki kepada mereka dan mengatur mereka dengan qadar-Nya, syariโat-Nya dan perintah-Nya. Semua akan kembali kepada-Nya pada hari kiamat, dan Dia akan memberikan balasan amal mereka yang baik maupun yang buruk. Tags Tafsir Lengkap Al Quran Online Indonesia, Surat Ali Imran, Terjemahan Dan Arti Ayat Al Quran Digital, Penjelasan dan Keterangan, Asbabun Nuzul, Download Tafsir Al Quran, Footnote atau catatan kaki.
SuratAli 'Imran. Read. 1. Abdullah Awad al-Juhani. Download. 2. Abdullah Basfar. Download. 3 102. Madinah Taraweeh 1433. Download. 103. Ibrahim Al Akhdar. Download. 104 Download. 107. Muhammad Ayyoob [Taraweeh] Download. 108. Abdul-Mun'im Abdul-Mubdi' Download. 109. Abdur-Rashid Sufi. Download. 110. Abdur-Rashid Sufi [Abi al-Haarith an Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah sebenar-benar takwa yaitu dengan menaati dan bukan mendurhakai, mensyukuri dan bukan mengingkari karunia-Nya dan dengan mengingat serta tidak melupakan-Nya. Kata para sahabat, "Wahai Rasulullah! Siapakah yang sanggup melaksanakan ini?" Maka ayat ini pun dinasakh dengan firman-Nya, "Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kemampuanmu." dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Pintu neraka akan terbuka bagi kalian, jika kalian tidak memiliki kesadaran akan kehadiran Tuhan. Oleh karena itu, wahai orang-orang yang beriman, takutilah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Tetaplah dalam keislaman sampai kalian menghadap Allah kelak! Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Dalam tafsir Al Jalaalain disebutkan, bahwa ketika turun ayat ini, ada yang merasa keberatan, maka dimansukhlah dengan ayat "fattaqullah mas tatha'tum" Maka bertakwalah kepada Allah semampu kamu surat At Taghabun 16, wallahu a'lam. Terakhirdiperbaharui: Jumat, 07 Januari 2022 pukul 8:27 am. Tautan: Tafsir Ali Imran Ayat 38 โ Doa Nabi Zakariya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Ayat-Ayat Ahkam. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Yaโla Kurnaedi, Lc. pada Kamis, 26 Jumadil Awal 1443 H / 30 Ayat 102-109 Perintah bertakwa, beramr maโruf dan nahi munkar, berpegang dengan agama Allah serta tidak berpecah belah ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ูููุง ุชูู ููุชูููู ุฅููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ูููู ูกู ูข ููุงุนูุชูุตูู ููุง ุจูุญูุจููู ุงูููููู ุฌูู ููุนูุง ูููุง ุชูููุฑูููููุง ููุงุฐูููุฑููุง ููุนูู ูุฉู ุงูููููู ุนูููููููู ู ุฅูุฐู ููููุชูู ู ุฃูุนูุฏูุงุกู ููุฃูููููู ุจููููู ูููููุจูููู ู ููุฃูุตูุจูุญูุชูู ู ุจูููุนูู ูุชููู ุฅูุฎูููุงููุง ููููููุชูู ู ุนูููู ุดูููุง ุญูููุฑูุฉู ู ููู ุงููููุงุฑู ููุฃูููููุฐูููู ู ู ูููููุง ููุฐููููู ููุจูููููู ุงูููููู ููููู ู ุขููุงุชููู ููุนููููููู ู ุชูููุชูุฏูููู ูกู ูฃ ููููุชููููู ู ูููููู ู ุฃูู ููุฉู ููุฏูุนูููู ุฅูููู ุงููุฎูููุฑู ููููุฃูู ูุฑูููู ุจูุงููู ูุนูุฑูููู ูููููููููููู ุนููู ุงููู ูููููุฑู ููุฃููููุฆููู ููู ู ุงููู ูููููุญูููู ูกู ูค ูููุง ุชูููููููุง ููุงูููุฐูููู ุชูููุฑูููููุง ููุงุฎูุชููููููุง ู ููู ุจูุนูุฏู ู ูุง ุฌูุงุกูููู ู ุงููุจููููููุงุชู ููุฃููููุฆููู ููููู ู ุนูุฐูุงุจู ุนูุธููู ู ูกู ูฅ ููููู ู ุชูุจูููุถูู ููุฌูููู ููุชูุณูููุฏูู ููุฌูููู ููุฃูู ููุง ุงูููุฐูููู ุงุณูููุฏููุชู ููุฌููููููู ู ุฃูููููุฑูุชูู ู ุจูุนูุฏู ุฅููู ูุงููููู ู ููุฐูููููุง ุงููุนูุฐูุงุจู ุจูู ูุง ููููุชูู ู ุชูููููุฑูููู ูกู ูฆ ููุฃูู ููุง ุงูููุฐูููู ุงุจูููุถููุชู ููุฌููููููู ู ููููู ุฑูุญูู ูุฉู ุงูููููู ููู ู ูููููุง ุฎูุงููุฏูููู ูกู ูง ุชููููู ุขููุงุชู ุงูููููู ููุชููููููุง ุนููููููู ุจูุงููุญูููู ููู ูุง ุงูููููู ููุฑููุฏู ุธูููู ูุง ููููุนูุงููู ูููู ูกู ูจ ููููููููู ู ูุง ููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููู ูุง ููู ุงูุฃุฑูุถู ููุฅูููู ุงูููููู ุชูุฑูุฌูุนู ุงูุฃู ููุฑู ูกู ูฉ Terjemah Surat Ali Imran Ayat 102-109 102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya[1]; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam. 103. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai[2]. Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka[3], lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana[4]. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk[5]. 104. Dan hendaklah di antara kamu ada[6] segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan[7], menyuruh berbuat yang maโruf dan mencegah dari yang munkar[8]. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.[9] 105. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas[10]. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, 106.[11] Pada hari itu[12] ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram[13] kepada mereka dikatakan[14], โMengapa kamu kafir setelah beriman?[15] Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.โ 107. Adapun orang-orang yang berwajah putih berseri[16], mereka berada dalam rahmat Allah surga; mereka kekal di dalamnya. 108. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepada kamu dengan benar, dan Allah Tidaklah berkehendak menzalimi siapa pun di seluruh alam[17]. 109. Milik Allah-lah[18] segala yang ada di langit dan di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. [1] Dalam tafsir Al Jalaalain disebutkan, bahwa ketika turun ayat ini, ada yang merasa keberatan, maka dimansukhlah dengan ayat โfattaqullah mas tathaโtumโ Maka bertakwalah kepada Allah semampu kamu surat At Taghabun 16, wallahu aโlam. Di dalam hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ู ูุง ููููููุชูููู ู ุนููููู ููุงุฌูุชูููุจูููููุ ููู ูุง ุฃูู ูุฑูุชูููู ู ุจููู ููุฃูุชููุง ู ููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ูุ ููุฅููููู ูุง ุฃููููููู ุงูููุฐููููู ู ููู ููุจูููููู ู ููุซูุฑูุฉู ู ูุณูุงุฆูููููู ู ููุงุฎูุชููุงูููููู ู ุนูููู ุฃูููุจูููุงุฆูููู ู โApa yang aku larang, hendaklah kalian menjauhinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian melaksanakannya semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka.โ HR. Bukhari dan Muslim Syaikh As Saโdiy berkata tentang tafsir ayat ini, โIni merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin agar mereka bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya, tetap berada di atasnya dan istiqamah hingga akhir hayat. Hal itu, karena orang yang terbiasa hidup di atas sesuatu, niscaya ia akan meninggal di atasnya. Barang siapa di saat sehat, semangat dan berkemampuan tetap menjaga ketakwaan kepada Tuhannya dan mentaati-Nya serta senantiasa kembali kepada-Nya, maka Allah akan meneguhkannya ketika wafat serta mengaruniakan husnul khatimah. Bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa sebagaimana dikatakan Ibnu Masโud adalah, โDengan ditaati tidak dimaksiati, disyukuri tidak dikufuri dan diingat tidak dilupakan.โ Ayat ini merupakan penjelasan terhadap hak Allah Taโala dalam takwa, adapun yang diwajibkan bagi hamba dari ketakwaan itu adalah sebagaimana yang difirmankan Allah Taโala, โfattaqullah mas tathaโtumโ Maka bertakwalah kepada Allah semampu kamu. Rincian ketakwaan yang terkait dengan hati dan anggota badan sangat banyak sekali, namun terhimpun dalam โmengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua yang dilarang-Nyaโ. Kemudian Allah Taโala memerintahkan mereka melakukan hal yang membantu ketakwaan, yaitu bersatu dan berpegang teguh dengan agama Allah, di samping itu perkataan kaum mukmin adalah sama sambil bersatu tidak berpecah belah. Bersatunya kaum muslimin di atas agama mereka serta bersamanya hati dapat memperbaiki agama dan dunia mereka. Dengan bersatu, mereka bisa melakukan perkara apa pun, demikian juga mereka akan memperoleh maslahat yang banyak yang hanya bisa dilakukan secara bersama, seperti tolong-menolong di atas kebaikan dan takwa, sebagaimana dalam berpecah dan bermusuhan menjadikan kesatuannya retak, ikatannya terputus, dan masing-masing hanya bekerja dan berusaha untuk kepentingan pribadinya meskipun mengakibatkan bahaya yang merata.โ [2] Setelah menjadi muslim. [3] Di mana ketika itu tidak ada penghalang antara kalian dengan neraka selain kematian. [4] Dengan beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. [5] Yakni dapat mengetahui yang hak serta dapat mengamalkannya. Ayat ini menunjukkan, bahwa Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang mengingat nikmat-Nya baik dengan hati maupun lisan agar bertambah syukur dan cinta mereka kepada-Nya dan agar Dia mengaruniakan kepada mereka karunia dan ihsan-Nya. Demikian juga menunjukkan bahwa nikmat besar yang layak sekali diingat adalah nikmat beragama Islam, mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam serta bersatunya kaum muslimin dan tidak berpecah belah. [6] Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ููุงูููุฐููู ููููุณูู ุจูููุฏูููุ ููุชูุฃูู ูุฑูููู ุจูุงููู ูุนูุฑูููููุ ููููุชูููููููููู ุนููู ุงููู ูููููุฑูุ ุฃููู ููููููุดูููููู ุงูููู ููุจูุนูุซู ุนูููููููู ู ุนูููุงุจูุง ู ูููููุ ุซูู ูู ุชูุฏูุนููููููู ูููุงู ููุณูุชูุฌูููุจู ููููู ู โDemi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya. Kamu harus melakukan amar maโruf dan nahi munkar, atau jika tidak, Allah bisa segera menimpakan azab dari sisi-Nya dan ketika kamu berdoโa tidak dikabulkan-Nya.โ HR. Ahmad dan Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahihul Jamiโ no. 7070 [7] Kebajikan al khair adalah segala sesuatu yang mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kemurkaan-Nya. [8] Maโruf segala perintah Allah atau yang dianggap baik oleh syaraโ dan akal, sedangkan munkar adalah segala yang dilarang Allah atau yang dianggap buruk oleh syaraโ dan akal. [9] Ayat ini merupakan petunjuk dari Allah kepada kaum mukmin, yakni hendaknya di antara mereka ada segolongan orang yang mau berdakwah dan mengajak manusia ke dalam agama-Nya. Termasuk ke dalamnya adalah para ulama yang mengajarkan agama, para penasehat yang mengajak orang-orang non muslim ke dalam Islam, orang yang mengajak orang-orang yang menyimpang agar dapat beristiqamah, orang-orang yang berjihad fi sabilillah, dewan hisbah lembaga amr maโruf dan nahi munkar yang ditunjuk pemerintah untuk memperhatikan keadaan manusia dan mengajak manusia mengikuti syaraโ seperti mengajak mereka mendirikan shalat lima waktu, berzakat, berpuasa, berhaji bagi yang mampu dan mengajak kepada syariโat Islam lainnya, demikian juga memperhatikan pasar, bagaimana timbangan dan takaran yang mereka gunakan apakah terjadi pengurangan atau tidak, serta melarang mereka melakukan kecurangan dalam bermuโamalah. Semua ini hukumnya fardhu kifayah. Bahkan tidak hanya itu, segala sarana yang menjadikan sempurna amr maโruf dan nahi munkar, sama diperintahkan, misalnya menyediakan perlengkapan jihad untuk dapat mengalahkan musuh, mempelajari ilmu agar dapat mengajak manusia kepada kebajikan, menuliskan buku-buku yang berisikan ajaran Islam, membangun madrasah untuk mengajarkan agama, membantu pihak berwenang dewan hisbah mewujudkan syariโat, dsb. Mereka inilah orang-orang yang beruntung, yakni memperoleh apa yang mereka inginkan dan selamat dari hal yang mereka khawatirkan. Pada ayat selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Taโaala melarang mereka bertasyabbuh menyerupai Ahli Kitab yang berpecah belah dalam beragama, terlebih perpecahan mereka terjadi setelah datang keterangan yang jelas. [10] Yakni seterah mengetahui bahwa sikap mereka menyelisihi perintah Allah. [11] Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Taโaala memberitakan tentang keadaan pada hari kiamat dan atsar pengaruh dari balasan yang adil atau lebih baik, di mana di dalamnya terdapat targhib dorongan dan tarhib ancaman agar seseorang memiliki rasa takut dan harap. [12] Yakni hari kiamat. [13] Mereka adalah orang-orang kafir. [14] Ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka. [15] Maksudnya โBagaimana kamu lebih mengutamakan kekafiran dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk?โ [16] Mereka adalah orang-orang mukmin. [17] Misalnya menyiksa mereka tanpa ada kesalahan atau dosa dan mengurangi kebaikan yang mereka lakukan. [18] Yakni milik-Nya, ciptaan-Nya dan hamba-Nya. Allah-lah yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi, Dia-lah yang menciptakan mereka, memberi rezki kepada mereka dan mengatur mereka dengan qadar-Nya, syariโat-Nya dan perintah-Nya. Semua akan kembali kepada-Nya pada hari kiamat, dan Dia akan memberikan balasan amal mereka yang baik maupun yang buruk. SelainAli Imran yang Dikutip Putin, Ini Ayat Alquran tentang Perdamaian. Hukum Bacaan Surat Al Imran Ayat 159. Bacaan & Terjemah Surat Ali Imran Ayat 102-109 - SAKARAN. DAโs : Pengalaman Mengamalkan Surat Ali Imron Ayat 26-27. Salinan surah Ali imron ayat 26-27 beserta artinya - Brainly.co.id